Kritikus Film Rogert Ebert Meninggal Dunia

Justang Zealotous | 00.55 | 0 komentar

Kritikus Film Rogert Ebert Meninggal Dunia
Roger Ebert, kritikus film paling terkenal dan menjadi jurnalis pertama yang memenangkan Pulitzer Prize untuk kritik film, meninggal dunia, Kamis (4/4), di usia ke-70.

Ebert, yang bekerja sebagai kritikus film untuk Chicago Sun-Times sejak 1967, meninggal dunia di Rehabilitation Institute of Chicago, kata kantornya. Padahal, sehari sebelumnya, ia mengumumkan di blognya bahwa ia sedang menjalani perawatan radiasi setelah kankernya kumat.

Penulis film paling terkenal Amerika “menulis dengan gairah melalui pengetahuan film dan sejarah film, dan dengan melakukan itu, ia membantu banya film menemukan penonton mereka,” kata sutradara Steven Spielberg. Kematiannya “hampir mengakhiri sebuah era, dan kini balkon itu ditutup untuk selamanya.”

Ebert tak memiliki teori-teori besar atau agenda-agenda khusus, tapi jutaan orang mengenal pria tambun dengan rambut bergelombang dan kacamata berbingkai tanduk, yang sedang mengobrol. Yang palign penting, mereka juga mengikuti jempolnya—menunjuk ke atas atau ke bawah. Itulah logo utama acara televisi yang dibawakan Ebert, yang pernah didampingi Gene Siskel, pesaingnya dari Chicago Tribune dan –setelah Siskel meninggal dunia pada 1999—ia ditemani koleganya dari Sun-Times Richard Roeper.

Di televisi, Ebert dan Siskel kerap bertengkar layaknya pasangan tua dan secara terbuka menyerang satu sama lain. Bagi penonton yang kesulitan membedakan mereka, Ebert dikenal sebagai yang gemuk berkacamata, dan Siskel sebagai yang kurus dan botak.

"Saya telah menonton begitu banyak film dan lupa sebagian besarnya. Tapi saya mengingat film-film yang pantas dikenang, dan mereka semua ada di tempat yang sama dalam pikiran saya,” Ebert menulis dalam memoirnya Life Itself pada 2011.

Ia digoda selama bertahun-tahun karena berat tubuhnya, Namun, candaan itu tiba-tiba berhenti ketika Ebert kehilangan sebagian dari dagunya, kemampuan berbicara, makan dan minum setelah operasi kanker 2006. Ia pulih dari masalah kesehatannya untuk mulai kembali menulis secara penuh dan bahkan pada akhirnya kembali ke televisi. Selain bekerja untuk Sun-Times, Ebert menjadi pengguna sosial media yang rajin, berhubungan dengan para penggemar di Facebook dan Twitter.

Pada awal 2011, Ebert meluncurkan acara baru, “Ebert Presents At the Movies." Acara ini memiliki banyak presenter, tapi Ebert memiliki segmen sendiri, “Roger's Office." Ia menggunakan dagu palsu dan memakai tamu pengisi suara untuk membacakan review-nya.

Meskipun yang lain menyebut Ebert inspirasi yang berani, ia mengatakan kepada The Associated Press dalam sebuah email, Januari 2011 bahwa keberanian dan keteguhan hati “tak ada hubungannya dengan hal itu.”

“Anda memainkan kartu yang Anda kocok,” tulis Ebert. “Apa pilihan Anda? Saya tak punya duka. Saya menikmati hidup, dan mengapa saya harus mengeluh?”

Ebert menjadi tenaga paruh waktu Sun-Times pada 1966 sementara ia kuliah di University of Chicago dan mendapatkan tugas me-review pada tahun berikutnya. Tinjuan-tinjauannya pada akhirnya disindikasikan ke beratus-ratus koran, dikumpulkan dalam buku-buku dan diulang-ulang di banyak laman, yang menjadikannya salah satu kritikus film paling berpengaruh di Amerika bahkan tanpa ketenarannya di televisi.

Pulitzer 1975-nya untuk kritik film adalah yang pertama, dan satu dari hanya tiga, yang diberikan kepada kritikus film sejak kategori itu diciptakan pada 1970. Pada 2005, ia menerima penghargaan lain ketika menjadi kritik pertama yang menerima bintang di Hollywood Walk of Fame. Gayanya yang riang, juga pengetahuannya tentang teknik film dan sisi bisnis industri ini membuatnya meraih keberhasilan yang nyaris instan.

Ia kemudian mulai mewawancarai dan membuat profil aktor-aktor dan sutradara terkenal, di samping kritik film—merayakan legenda-legenda semacam Alfred Hitchcock, John Wayne dan Robert Mitchum dan memberikan kata-kata dorongan untuk Martin Scorsese yang waktu itu menjadi pendatang baru.

Pada 1969, ia mengambil cuti di Sun-Times untuk menulis skenario Beyond the Valley of the Dolls. Film ini mendapat rating "X" dan menjadi film cult.

Pada 2010, Ebert menulis bahwa ia tidak takut mati karena ia tidak percaya ada sesuatu “di balik kematian yang harus ditakutkan.”

“Saya adalah konten yang sempurna sebelum lahir, dan saya rasa kematian adalah keadaan yang sama,” tulisnya. “Saya bersyukur dengan segala berkah kecerdasan, cinta, keajaiban dan tawa. Anda tidak bisa bilang itu tidak menarik.”

Sumber : http://www.shnews.co/detile-17331-roger-ebert-meninggal-dunia.html

Category: ,

About menyerap.blogspot.com:
Blog Menyerap adalah blog informasi yang aneh, unik, misteri, cinta, lucu, heboh, entertaiment dan semua artikel merupakan salinan dari berbagai sumber. Jika terdapat artikel yang telah didapatkan dari sumber Anda dan itu merugikan, silahkan kirim pengaduan di "Kontak Kami"

0 komentar

Thanks for your visiting!


Buat Anda yang ingin menyampaikan saran, kritik, masukan, kesan atau pesan dengan artikel ini. Silahkan berikan komentar Anda di bawah ini. Jika Anda TIDAK memiliki akun google, silahkan ganti dengan NAME/URL.


Peringatan!
Komentar dengan menggunakan unsur SARA, PORNOGRAFI, LINK, PROMOSI, atau yang berbau sinis lainnya. Tidak akan kami tayangkan.